Sejarah Masuknya Islam di Dusun Kayen
SEJARAH MASUKNYA ISLAM DI DUSUN KAYEN
Di susun guna memenuhi tugas
Ulangan Akhir Semester
Disusun Oleh :
Lu’luil Maknun (33010190125)
PROGAM JURUSAN HUKUM KELUARGA ISLAM
FAKULTAS SYARIAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2019
A. Sejarah Masuknya Islam di Dusun Kayen
Foto petilasan simbah simpen
Foto sumur pertama
Dusun kayen adalah sebuah dusun yang terletak di Desa Sumberagung Kecamatan Godong Kabupaten Grobogan Provinsi Jawa Tengah. Dahulu dusun kayen adalah sebuah hutan belantara, tetapi karena jasa dari simbah simpen dan simbah palu yang membuka lahan maka jadilah dusun kayen sampai sekarang ini. Beliau adalah murid dari pesantren demak. beliau adalah pejuang pertama di dusun kayen yang sampai saat ini masih di hormati. Seiring berjalannya waktu sedikit demi sedikit warga masuk islam, tetapi hal itu sangat sulit karena belum ada fasilitas yang memadai yang digunakan untuk menyebarkam islam. Belum ada air dan tempat ibadah. Kemudian simbah simpen membuat sumur dan tempat ibadah yang sederhana dengan bantuan dari warga yang telah masuk islam. Sampai sekarang sumur itu masih di manfaatkan oleh warga sekitar untuk keperluan sehari-hari. Sumur itu sangat bagus sumber airnya dan tidak kering pada musim kemarau meskipun sumur warga sekitar sudah habis air nya dan kering. Konon cerita dari nenek moyang dulu sumur itu sangat sakti, misal nya dulu suatu ketika ada seseorang yang berkata "sumur kok air nya berwarna hitam" seketika itu pula orang tersebut jatuh sakit. Dia di obatkan ke mantri (sekarang dokter) tetapi tidak sembuh-sembuh. Kemudian orang tersebut di minumkan air dari sumur tersebut, alhamdulillah orang tersebut bisa sembuh. Dan masih banyak lagi cerita tentang sumur tersebut. Dahulu banyak orang yang tidak percaya adanya Allah, tetapi karena perantara simbah simpen banyak yang masuk islam. Karena sudah banyak warga yang masuk islam akhirnya sebagian warga mengirim anak mereka ke pesantren. Setelah kembali dari pesantren ada beberapa santri yaitu bapak kandar, bapak ismail, bapak ilyas, dan bapak muzaidun. Mereka berkumpul dan bermusyawarah, mereka sepakat untuk mendirikan tempat ibadah yaitu berupa mushola. Seiring berjalannya waktu, semakin banyak pula warga yang masuk islam akhirnya menjadikan mushola menjadi masjid yang di beri nama Masjid Baitul Quddus yang berdiri pada tahun 1937 M.
Foto Masjid Jami’ Baitul Quddus
Dahulu terdapat seseorang yang bernama Simbah Kandar. Dahulu beliau tidak memiliki anak, kemudian beliau mengumpulkan uang yang digunakan untuk menunaikan ibadah haji. Setelah pulang dari ibadah haji beliau mengganti nama dengan nama Abdul Majid. Saat di Dusun Kayen sudah banyak yang menganut agama islam, beliau mendirikan sebuah mushola yang di bangun di tanah milik Simbah Ilyas. Setelah membangun mushola di bangunlah masjid pada tahun 1937. Panitia masjid mengusulkan agar tanah yang di bangun masjid harus di waqafkan tetapi dari pihak pemilik tanah tidak memperbolehkannya. Akhirnya masjid dipindahkan ke tanah milik Simbah Abdul Majid. Masjid ini dinamakan Masjid Jami’ Baitul Quddus. Masjid ini adalah masjid pertama yang berdiri di daerah Kecamatan Godong. Ketika hari jumat di masjid ini melaksanakan sholat jumat yang di ikuti oleh sekitar 5 desa.
C. Sejarah Berdirinya Toriqoh
Foto Toriqoh
Setelah warga banyak yang masuk islam maka didirikan lah Toriqoh dengan nama Toriqoh Naqsyabandiyah Kholidiyah yang sampai sekarang dan muridnya pun banyak sampai desa sekitar. Toriqoh ini di pimpin oleh Bapak Cholil.
D. Sejarah Berdirinya Madrasah Diniyyah
Foto Madrasah Diniyyah
Seiring berjalannya waktu warga semakin banyak yang masuk islam. Akhirnya mendirikan Madrasah Diniyyah yang berdiri sekitar tahun 1960 M. Madrasah ini diberi nama Madrasah Diniyyah Miftahul Ulum. Dahulu bangunan masjid sangat sederhana, kemudian di renovasi menjadi lebih baik. Sekarang murid di Madin tersebut semakin banyak, muridnya pun banyak yang dari luar desa.
Komentar
Posting Komentar