Bangkitnya Pondok Pesantren Mansya'ul Huda
BANGKITNYA PONDOK PESANTREN
MANSYA’UL HUDA
Disusun guna memenuhi tugas UAS Mata Kuliah
Sejarah Peradaban Islam
Dosen Pengampu : Khoirul Anwar, M. Ag.
Disusun Oleh
Ahmad Haidar Z.F. (33010190151)
Kelas HKI D
FAKULTAS SYARIAH
PROGRAM STUDI HUKUM KELUARGA ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2019
Pondok pesantren ini didirikan oleh sosok yang sangat hebat. Beliau Mbah Mathor mempunyai riwayat pendidikan yang berbeda dari yang lain. Pendidikan Formal yang beliau tempuh hanya sampai pada bangku Madrasah Tsanawiyah, itupun tidak selesai dikarenakan menurut orang tua beliau (zaman dahulu) bahwa sekolah formal tidaklah penting. Yang terpenting adalah ngaji dan bisa membaca Al-Qur’an. Kemudian beliau Mbah Mathor mempunyai keinginan untuk belajar di pondok pesantren. Dan keputusan orang tua beliau untuk mengantarkan beliau belajar di pondok pesantren Asrama Pelajar Islam Tegalrejo Magelang Jawa Tengah. Kemudian tidak lama di API Tegalrejo melanjutkan lagi ke pondok pesantren Al-Falah Ploso Mojo Kediri Jawa Timur. Tidak lama di Ploso, sekitar 1,5 tahun beliau pindah belajar di salah satu pondok pesantren di Banyuwangi yang terkenal dengan pengasuhnya yang diberi julukan ‘Pendekar Fiqih’ yang mana nama pondok pesantren itu adalah nama yang dipakai beliau untuk pondok pesantren yang beliau dirikan yaitu ‘Mansya’ul Huda’. Yang terakhir dan paling lama beliau belajar di pondok pesantren Darussalam Blok Agung Banyuwangi Jawa Timur. Dalam memilih pondok pesantren beliau mengutamakan pondok pesantren yang mempunyai peratran ketat agar lebih antimainstream.
Diawal berkiprahnya, pondok pesantren Mansya’ul Huda hanya memiliki beberapa santri saja. Saat itu santri berasal dari Kabupaten Magelang. Kemudian semakin berkembang dan santripun bertambah menjadi sekitar 40 orang. Metode pendidikan yang diambil adalah pesantren salaf, “Yang dimaksud salaf disini adalah mengkaji kitab yang masih menggunakan makna utawi iki iku, dan menggnakan kitab yang khas seperti pesantren salaf lainnya.” Dawuh beliau Mbah Mathor.
Kemudian untuk meningkatkan fasilitas dan sarana pendidikan dibangunlah sebuah Aula yang digunakan untuk kegiatan para santri. Namun selain digunakan kegiatan jamaah dan mengaji santri, Aula juga digunakan untuk kegiatan masyarakat setempat, seperti halnya kegiatan sosial, organisasi, maupun politik.
Kemudian pada tahun 2001 pondok pesantren mengalami kekosongan santri sehingga harus vakum selama kurang lebih 6 tahun. Namun pada tahun 2008/2009 pondok pesantren Mansya’ul Huda kembali kedatangan bebrapa santri yang kala itu adalah mahasiswa STAIN Salatiga. Kemudian semakin kesini maka semakin bertambah terus santri yang kata beliau Mbah Mathor ‘Santri 20%’ karena dalam sehari saja hanya mengaji 3 kali, sekali mengaji Al-Qur’an, kemudian mengaji kitab dua kali. Kebanyakan waktu mereka tersita di agenda perkuliahan. “Saya tidak memberikan peraturan terhadap santri, karena saya takut peraturan pondok akan bertentangan atau bertabrakan dengan peraturan kampus. Karena mondok bukan prioritas utama mereka.” kata beliau menjelaskan.
Para pengajar di pondok pesantren masih murni dari pendiri/pengasuh, keluarga, dan senior terhadap juniornya. Karena dari keluarga masih mampu untuk mengajar santri maka tidak diambilkan dari pengajar lain. Mungkin akan dilakukan ketika kapasitas pengajar sudah tidak memadahi.
Selain kegiatan utama juga diberikan kegiatan tambahan atau ekstrakurikuler untuk para santri, seperti dzibaan, manaqiban, dan jga hadroh. Para santri juga dibiasakan untuk melaksanakan mujahadah agar kelak mempunyai pegangan ketika telah terjun di masyarakat. santri juga diharuskan menghafal tahlil terutama santri putra.
Tujuan utama Pendiri pondok pesantren adalah untuk mempersiapkan kader-kader dan pejuang handal yang setia dan menghormati keyakinan Agama, menghargai diri sendiri, dan selalu berani dalam memperjuangkan kebenaran. Tujuan umum didirikannya pondok pesantren Mansya’ul Huda adalah menciptakan kader serta generasi yang mampu dan siap untuk membentengi kebesaran Islam yang Aswaja serta menjaga keutuhan NKRI.
Komentar
Posting Komentar